Selasa, 21 Maret 2017
Jasa arsitek
jasa arsitek, serupa tapi tak sama, masing-masing dengan segmen pasarnya sendiri

arsitek adalah profesi yang membantu klien dalam merancang dan membuat bangunan serta proyek konstruksi lainnya. artikel kali ini kita akan membahas 5 jenis tipe arsitek yang ada dan apa-apa saja pekerjaan mereka ini.
arsitektur adalah sebuah bidang ilmu yang mencakup berbagai campuran ilmu lainnya, yaitu dari seni dan teknologi kemampuan utamanya bukan hanya untuk mendesain bangunan secara artistik saja, tetapi teknologi juga ikut andil dalam menciptakan permodelan untuk melihat bagaimana sebuah bangunan akan terlihat nantinya. profesi ini juga membutuhkan beraneka kemampuan, harus bisa berpikir kreatif dan tekun dalam menangani detil desain.
kebanyakan orang menganggap bahwa semua arsitek walau bekerja pada proyek konstruksi yang berbeda tetapi sebenarnya hanya satu juga (biasanya seperti itu memang), tapi, sebenarnya ada beberapa macam arsitek. tergantung kepada spesialisasi mereka dalam pekerjaan. dibawah ini kita akan lihat lima macam jenis arsitek yang ada dan peran serta tanggung jawabnya.
arsitektur – gambaran awalnya
- bidang arsitektur biasanya berkutat pada mendesain dan pelaksanaan konstruksi struktur besar
- struktur bervariasi – ada yang diperuntukan bagi kompleks perumahan, gedung perkantoran, hotel, resor, industri, pabrik, sekolah, perguruan tinggi, bangunan apartemen, bangunan warisan budaya, rumah sakit, rumah-rumah mewah, rumah-rumah petak, kondominium, dll
- berdasarkan hal ini maka arsitek bervariasi juga. meski prinsip dasar konstruksinya sama, tetapi tetap ada pakem tertentu yang harus diikuti ketika membangun sebuah hotel atau gedung perkantoran. karenanya klien perlu menyewa arsitek yang tepat untuk proyek yang tepat.
- umumnya tahapan desain arsitektur ini dibagi kedalam enam tahapan, konsep perancangan, pra rancangan, pengembangan rancangan, pembuatan gambar kerja, proses pengadaan pelaksanaan konstruksi (sayembara) dan pengawasan berkala. namun ini adalah bentuk bakunya, biasanya di lapangan sudah lebih dipersingkat lagi atau tergantung skala proyek yang dikerjakan.
- arsitek nantinya akan memikirkan bagaimana pembuatan strukturnya bersama tim ahli dari bidang teknik sipil (struktur bangunan), membantu menentukan material dan bahan bangunan, metode konstruksi dan rencana teknis pekerjaan lainnya (kembali, tergantung kepada kompleksitas proyek).
- tahapan diatas akan berlangsung terus menerus dan berulang selama proyek sedang dilaksanakan, mengadakan pertemuan dengan pihak kontraktor bangunan, memeriksa gambar dan melakukan koreksi bila diperlukan.
berbagai macam jenis jasa arsitek
1. jasa arsitek bidang desain industri
- arsitek jenis ini berkonsentrasi pada tipe bangunan industri
- bangunan industri disini seperti instalasi pembangkit listrik, pabrik, bendungan, jembatan, bank, gudang, bandara udara, pombensin, laboratorium dan banyak lagi lainnya.
- untuk jenis desain arsitektur seperti ini, seorang arsitek harus memiliki banyak pengetahuan akan struktur, apabila pada awalnya dia mengambil pendidikan ilmu struktur lalu melanjutkan ke pendidikan arsitektur maka akan sangat berguna sekali.
- arsitek tipe industri mengembangkan rencana desain dengan mengacu kepada struktur bangunan, dan selalu menjaga ukuran dan besaran ruang serta batasan atau peraturan lainnya yang baku.
- desain yang dikerjakan selalu dibahas bersama dengan kontraktor yang juga ikut mempelajari dan memberikan persetujuan sehubungan dengan kegiatan teknis pelaksanaan nantinya.
- desain arsitektur kemudian dijabarkan lebih detil, diteliti dan dirubah bila ada pembaharuan spesifikasi, misalkan karena ternyata akan menjadi terlalu penuh sesak, pencahayaan yang masih kurang tepat, sirkulasi dll.
- hasil desain akhir diberikan kepada kontraktor, dan bila mereka sanggup maka pelaksanaan pembangunan proyek akan mulai dilaksanakan.
2. jasa arsitek bidang desain hunian
- arsitek seperti ini mengkhususkan dirinya menggarap pasar tipe hunian, seperti mendesain bangunan rumah tinggal, desain rumah mewah yang megah, gedung apartemen, condominium, flat studio, bungalow dll.
- tingkat kerumitan strukturnya termasuk sangat tinggi, karena untuk saat ini para pemilik rumah ingin agar bangunannya di desain dengan sangat estetis dan unik.
- desain perencanaan arsitekturnya selalu dipresentasikan kepada pemilik rumah, dan perlu mendapat persetujuan klien.
- begitu banyak peluang desain tersedia untuk jenis arsitektur di bidang ini, para arsitek dapat bereksperimen dengan berbagai bentuk dan kreatifitas desain agar bisa menciptakan karya yang indah.
- arsitek rumah tinggal harus dapat merencanakan desain bangunan agar dapat memenuhi spesifikasi bangunan yang diminta, baru kemudian berkonsentrasi dengan keinginan pribadi untuk mengolah bagian lain yang bisa dipercantik.
- dia perlu mengetahui berbagai peraturan bangunan yang ada di daerahnya untuk memastikan agar desain rumah yang dibuat akan sesuai dengan ketentuan dan acuan yang berlaku.
- bila ia bekerja pada sebuah biro konsultan arsitektur yang ada, maka dia bisa saja berada diantara senior arsitek dan kliennya. desain yang dibuat harus dilaporkan dan diperiksa oleh kedua pihak tersebut.
3. jasa arsitek bidang desain komersial
- arsitek bidang ini adalah arsitek yang skala proyeknya adalah mendesain bangunan tipe komersial, tempat pusat perbelanjaan (mall), gedung kantor utama sebuah perusahaan, hotel, resort, rumah sakit dll.
- mereka juga bisa mendesain sarana publik atau gedung-gedung pemerintahan.
- arsitek bangunan komersial seperti ini butuh untuk menciptakan desain yang sangat mendetil dan terstruktur dikarenakan skala proyek mereka yang besar.
- dari awal tahap perancangan yang masih berupa konsep harus sudah di presentasikan dan dirapatkan dengan klien.
- masalah dan kendala yang timbul harus dicarikan pemecahan desainnya dan diterapkan pada pembaharuan perancangannya.
- berbagai faktor harus sudah selesai dipertimbangkan sebelum diberikan kepada pihak kontraktor bangunan.
- maket atau presentasi yang dapat menampilkan bentuk bangunan secara 3d dibuat dan diselesaikan untuk kemudian dilaksanakan.
- masalah pasti terjadi dilapangan, bila hal ini terjadi maka desain harus diperbaharui untuk memecahkan kendala tersebut.
- para arsitek pada pasar ini banyak bekerja di lapangan dan juga di kantor, mereka membuat dan mengatur jadwal pertemuan dengan orang-orang penting pengambil keputusan agar proses pengerjaan bangunan bisa berjalan lancar.
- mereka bisa juga berkolaborasi dengan arsitek-arsitek lainnya karena lingkup proyek yang luas ini.
4. jasa arsitek bidang desain lansekap/pertamanan
- arsitek lansekap (landscape) adalah salah satu bidang yang terkini di lapangan, ilmu desain mereka berhubungan dengan lingkungan luar bangunan, kebun, taman, tanaman, tumbuhan dll.
- mereka mempelajari bagaimana mengatur dan menciptakan daerah luar yang estetis dan nyaman bagi masyarakat.
- arsitek lansekap ini juga mengatur pertemuan rapat dengan kontraktor lansekap pertamanan, menentukan jenis struktur dan membahas aspek lainnya seperti kelayakannya bagi lingkungan dan apakah rancangan itu bisa menimbulkan dampak lingkungan atau tidak.
- mereka juga berkoordinasi dengan tata perencanaan kota dan mengikuti rencana pengembangan kota yang ada.
- arsitek pertamanan seperti ini juga kerap kali disewa untuk proyek pribadi. orang-orang dengan penghasilan tinggi kerap menginginkan tata ruang luarnya tampil dengan memukau sebagai simbol status pribadi mereka, dan biasanya hal ini dapat dicapai dengan melibatkan para arsitek lansekap ini.
- mereka mempelajari ilmu teknis mengenai berbagai aspek pertamanan dan manajemennya. menghidupkan dan memfungsikan ruang luar agar nyaman, indah dan fungsional.
- sama seperti arsitek di bidang lainnya, ia juga memberikan hasil desainnya kepada pelaksana pekerjaan taman tersebut, dan bila disanggupi maka bisa segera dilaksanakan.
5. jasa arsitek bidang desain ‘green’ bangunan hijau
- arsitektur hijau adalah salah satu bidang yang sedang berkembang saat ini dikarenakan peningkatan isu-isu pemanasan global dan polusi.
- biasanya mereka disebut sebagai arsitek lingkungan.
- mereka mendesain dengan pendekatan ramah lingkungan, sehingga dalam desain bangunannya menghindari bentuk dan material yang dapat merusak lingkungannya.
- mereka mempelajari ilmu lingkungan hidup dan membantu klien menerapkan fitur ramah lingkungan kedalam desain bangunan mereka.
- penerapan fitur ramah lingkungan ini bisa untuk desain ruang bawah tanah, panel surya, turbin kincir angin dll. yang membantu menghemat energi dan biaya.
- mereka mendesain rumah tinggal dan bangunan lainnya dengan berdasarkan konsep tersebut dan kemudian menjadikannya agar tercipta suasana yang tepat untuk bangunannya.
- semua bagian desain dan material yang ditambahkan maupun dihilangkan dilakukan dengan pertimbangan keselarasan dengan alam lingkungan.
arginuring arsitek saat ini utamanya bergerak di segmen pasar nomor dua, jasa arsitek di bidang desain hunian atau jasa desain rumah, khsususnya langgam desain modern dan minimalis, dan secara bertahap juga mulai bergerak kearah konsep yang terakhir, yaitu arsitektur dengan konsep desain yang hijau/ramah lingkungan.
Program sarjana arsitek
Deskripsi Program StudiMisi Departemen Arsitektur FTUI adalah memberikan pendidikan arsitektur berkualitas yang mendorong pengetahuan perancangan, ketrampilan yang diperlukan bagi pribadi lulusan dan professional, dan nilai atau sikap yang dibutuhkan sebagai anggota masyarakat, serta sikap peduli atau tanggap terhadap persoalan-persoalan yang berkaitan dengan ruang kehidupan manusia.
Kompetisi pendidikan arsitektur yang unggul dan masa datang yang penuh tantangan, menuntut proses pembelajaran yang mendorong kemampuan berpikir kritis, menulis ilmiah, dan mamahami masalah keprofesian. Lulusan Program Studi Arsitektur adalah sarjana arsitektur dengan kualifikasi pra-profesional sehingga dapat langsung magang di dunia praktisi atau melanjutkan ke program Profesi (Arsitek) melalui proses kualifikasi oleh Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Lulusan PS Arsitektur dapat bekerja dalam berbagai bidang di bidang industry interior dan pengawasan pelaksanaan pembanguan konstruksi.
Selain meniti karir di bidang arsitektur, para lulusan juga dapat mengembangkan karir sebagai asesor untuk studi kelayakan proyek, pengelola bangunan dan lingkungan, bekerja di industri bahan dan elemen bangunan; serta bekerja di sektor pemerintah dalam urusan tata-bangunan, pembangunan gedung dan yang berkaitan dengan bina lingkungan. Selain itu lulusan S1 Program Studi Arsitektur FTUI juga dapat bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan yang menggunakan kemampuan kreatif dan kemampuan berpikir kritis.
Status Akreditasi:
- Akreditasi BAN PT : A
- Akreditasi ASEAN University Network (AUN) 2010
Skema Fast TrackBagi mahasiswa program sarjana yang memenuhi syarat, disediakan program fast-track yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 dalam waktu lima tahun yang satu tahun lebih singkat dibandingkan dengan masa studi kurikulum reguler.
Biaya PendidikanBiaya pendidikan S1 Reguler dibayarkan sesuai dengan kemampuan penanggung biaya, BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan). BOP-B dibayarkan dengan kisaran Rp 100.000 – Rp 7.500.000. Untuk S1 reguler terhitung 2013 sudah tidak dikenakan uang pangkal, hal ini dikarenakan uang pangkal disubsidi oleh pemerintah melalui Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
UI menggunakan Uang Kuliah Tunggal atau UKT sebagai sistem pembayaran dimana mahasiswa membayar biaya satuan pendidikan yang sudah ditetapkan program studi dan tidak dikenakan lagi biaya per SKS. Untuk biaya pendidikan S1 Paralel sifatnya tetap. Biaya pendidikan untuk S1 Paralel juga menggunakan UKT. Besaran BOP-nya adalah sebesar Rp 7.500.000,- persemester dan Rp 45.000.000,- untuk uang pangkalnya.
Mata kuliah arsitek
Mata Kuliah Wajib
Semester 1 | ||
TAR101 | Studio Perancangan Arsitektur 1 | 6 |
TAR111 | Menggambar Teknik | 3 |
TAR112 | Teori Bentuk Arsitektur | 3 |
TAR113 | Dasar-dasar Struktur dalam Arsitektur | 2 |
TAR161 | Pengantar Arsitektur | 2 |
MKU011 | Estetika | 2 |
MKU009 | Bahasa Indonesia | 2 |
Semester 2 | ||
TAR102 | Studio Perancangan Arsitektur 2 | 6 |
TAR114 | Struktur dan Konstruksi Bangunan | 3 |
TAR115 | Bahan Bangunan dalam Arsitektur | 2 |
TAR162 | Pengantar Teori Perancangan Arsitektur | 2 |
MKU012 | Logika | 2 |
MKU008 | Etika | 2 |
MKU010 | Bahasa Inggris | 2 |
Semester 3 | ||
TAR203 | Studio Perancangan Arsitektur 3 | 6 |
TAR216 | Struktur dan Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah | 3 |
TAR217 | Fisika Bangunan | 3 |
TAR218 | Utilitas Bangunan | 3 |
TAR263 | Sejarah dan Teori Arsitektur Pramodern | 3 |
MKU003/ MKU004 | Agama Katholik/ Fenomenologi Agama | 2 |
Semester 4 | ||
TAR204 | Studio Perancangan Arsitektur 4 | 6 |
TAR219 | Struktur dan Konstruksi Bangunan Bentang Lebar | 3 |
TAR220 | Perencanaan Tapak | 2 |
TAR241 | Permukiman Kota | 2 |
TAR264 | Sejarah dan Teori Arsitektur Modern | 2 |
MKU001 | Pendidikan Pancasila | 2 |
MKU002 | Kewarganegaraan | 2 |
Semester 5 | ||
TAR305 | Studio Perancangan Arsitektur 5 | 6 |
TAR322 | Struktur dan Konstruksi Bangunan Bertingkat Tinggi | 3 |
TAR342 | Perumahan Kota | 2 |
TAR365 | Sejarah dan Teori Arsitektur Pasca-modern | 3 |
TAR366 | Pranata Pembangunan | 2 |
Mata Kuliah Pilihan Semester 5-6 | 3 |
Semester 6 | ||
TAR306 | Studio Perancangan Arsitektur 6 | 6 |
TAR323 | Metodologi Riset Arsitektur | 2 |
TAR324 | Pengantar Wawasan Kerja Profesi & Dunia Kerja | 2 |
TAR343 | Arsitektur Kota | 2 |
Mata Kuliah Pilihan Semester 5-6 | 3 | |
Mata Kuliah Pilihan Semester 5-6 | 3 |
Semester 7 | ||
TAR407 | Studio Arsitektur Akhir | 8 |
Mata Kuliah Pilihan Semester 7-8 | 3 | |
Mata Kuliah Pilihan Semester 7-8 | 3 |
Semester 8 | ||
TAR408 | Skripsi | 8 |
Mata Kuliah Pilihan Semester 7-8 | 3 | |
Mata Kuliah Pilihan Semester 7-8 | 3 |
Persiapan mahasiswa arsitektur
Yang Perlu Dipersiapkan Mahasiswa Arsitektur
Sebagai seorang mahasiswa arsitektur, saya bilang kuliah di jurusan ini tidaklah gampang (dan barangkali mahasiswa dari jurusan-jurusan lain juga berkata sama soal kuliah di jurusannya masing-masing). Tapi, jangan keder duluan kalau memang mau jadi mahasiswa arsitektur. Anggap saja tantangan. Dan tantangan seberat apapun selalu bisa diatasi dengan persiapan yang baik.
Memangnya, apa yang harus dipersiapkan kalau mau jadi seorang mahasiswa arsitektur?Berikut penjelasannya yang saya tulis berdasarkan pendapat dan pengalaman pribadi:
Passion dan Kecintaan Terhadap Dunia Arsitektur
Barangkali ini klise, tapi passion seseorang terhadap sesuatu memang berpengaruh besar terhadap kesuksesannya dalam bidang tersebut. Seorang rekan sesama mahasiswa arsitektur pernah curhat melalui komentar di blog saya. Masalahnya adalah ini: merasa salah jurusan. Lantas, apa saran saya? Pastikan bahwa kamu memang cinta arsitektur. Kalau memang tidak cinta arsitektur dan merasa ngoyo kuliah di jurusan tersebut, ya buat apa dipaksakan, pindah saja jurusan lain. Istilahnya, sudah capek-capek tapi kita tidak merasa mendapat apa-apa (karena gairah kita bukan di situ).
Tapi, kalau passion kita memang di bidang tersebut, maka kesusahan yang harus kita atasi adalah pengorbanan yang sepadan untuk hal yang lebih berharga yang kita dapat diakhir nanti. Bukankah cinta memang patut diperjuangkan?
Ketekunan dan Kerja Keras
Secinta atau sepintar apapun kita menuntut ilmu dalam bidang arsitektur, saya rasa tetap saja akan gagal jika tidak dibarengi dengan ketekunan dan kerja keras. Kalau boleh sedikit curhat, kuliah saya sekarang dipastikan tidak akan selesai tepat waktu karena alasan berikut: malas.
Saya mengulang mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 –yang bobotnya saja 6 sks dan hanya bisa diambil sekali tiap semester- sampai tiga kali bukan karena saya bodoh, tapi karena saya kelewat santai dan sering terlambat mengumpulkan tugas (atau malah tidak mengumpulkan sama sekali). Untungnya, saya sudah tobat (semoga demikian). Barangkali saya memang belum rajin-rajin amat, tapi paling tidak saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak terus-terusan menuruti kemalasan. Sekarang, perlahan-lahan IP saya mulai membaik. Jadi, kalau ada pelajaran berharga yang saya petik selama berkuliah di jurusan arsitektur adalah ini: jadi arsitek jangan malas!
Daya Bayang Ruang yang Baik
Arsitektur pada dasarnya adalah seni mengolah ruang, jadi ya wajar kalau salah satu persyaratan jadi arsitek adalah kemampuan spasial atau daya bayang ruang yang bagus. Arsitek memang menuangkan kreativitasnya pada kertas gambar, tapi setiap kali ia menggoreskan garis pada gambarnya, ia harus bisa membayangkan bagaimana jadinya ketika garis tersebut nantinya diwujudkan menjadi sesuatu yang nyata. Jadi tidak cukup hanya menggambar, tapi harus menggambar sambil membayangkan ruangnya secara tiga dimensi.
Saya pribadi suka melatih kemampuan ini dengan cara berikut: menyusun gambar. Tapi bukan menyusun gambar seperti bermainpuzzle, melainkan mencocokkan dan “menyatukan” foto-foto yang berbeda dari objek yang sama. Kalau kita membuka website yang berisi kumpulan karya-karya arsitektur, biasanya kita akan disuguhi sederetan gambar serta foto objek yang diulas. Nah, yang saya lakukan adalah “memetakan” foto-foto tersebut pada gambar denah. Foto ini posisinya di sebelah mana, lalu foto yang lain posisinya dimana pada denah.
Lalu, saya akan berusaha “menyatukan” keseluruhan foto tersebut sebagai sesuatu yang utuh secara tiga dimensi. Saya membayangkan seolah-olah saya berada di objek yang tergambar dalam foto tersebut. Bagaimana rasanya berada di ruangan tertentu, lalu bagaimana rasanya ketika kita berjalan-jalan di dalamnya, berpindah dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Dengan begitu saya tidak hanya menikmati gambar yang dua dimensi, tapi saya juga berusaha merasakan sensasi dan pengalaman ruang dari karya arsitektur tersebut.
![]() |
"Menyusun" beberapa foto menjadi satu kesatuan ruang seperti bermain puzzle dalam pikiran. |
Memori Visual yang Kaya
Indera penglihatan mendapat tempat yang istimewa dalam proses berarsitektur (karena itulah salah satu syarat masuk jurusan arsitektur adalah tidak boleh buta warna). Ketika kita menikmati sebuah karya arsitektur, yang pertama kali kita tangkap adalah informasi visualnya terlebih dahulu.
Proses merancang sendiri terkadang tidak lebih dari kegiatan menggali kembali memori visual yang kita miliki. Karya-karya arsitektur yang pernah kita nikmati atau amati menjadi semacam tumpukan “gambar” dalam ingatan kita. Gambar-gambar tersebut lantas kita bongkar kembali untuk dipilah-pilah mana yang cocok untuk kita jadikan inspirasi bagi karya arsitektur berikutnya yang akan kita rancang. Oleh karena itulah, penting sekali bagi seorang perancang untuk memperkaya dan memperbarui perbendaharaan visualnya.
Waktu saya masih berstatus mahasiswa baru, dosen-dosen saya kerap mengulang-ulang pesan ini: seringlah jalan-jalan, seringlah lihat-lihat. Semakin jauh kita berjalan-jalan, semakin banyak hal-hal yang bisa kita amati. Dengan begitu, sebagai seorang calon arsitek, kita bisa memiliki memori visual yang kaya.
Peralatan Gambar yang Memadai
Kalau yang ini sih sudah pasti. Namanya jurusan arsitektur, isinya ya tidak jauh dari gambar-menggambar. Otomatis, sebagai mahasiswa ya sudah sewajarnya membekali diri dengan peralatan gambar yang memadai. Memadai itu yang seperti apa? Apakah yang mahal? Tidak harus begitu. Yang penting adalah yang sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Memang, ada ungkapan ada harga ada rupa. Semakin canggih alat gambar sewajarnya semakin mahal pula harganya. Begitu juga soal kualitas. Tapi, buat apa beli alat gambar yang canggih dan mahal kalau hasil gambarnya masih acakadut? Alat gambar memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah keterampilan kita dalam menggunakannya. Kalau memang yang pakai jago, alat gambar yang paling dasar sekalipun tetap bisa menghasilkan gambar yang tidak kalah memukau.
Demikianlah kurang lebih hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang calon mahasiswa arsitektur. Sekali lagi, semua ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jadi, kalau ada yang salah atau kurang berkenan ya mohon maaf.
Senin, 06 Maret 2017
Alat dasar bagi arsitek
Alat Gambar Dasar Bagi Mahasiswa Arsitektur
Seorang prajurit pasti selalu membekali diri dengan senjata untuk bisa bertahan dalam peperangan, entah itu pedang, tombak, panah, atau berbagai jenis persenjataan lain. Demikian pula seorang arsitek, atau dalam tahapan saya,mahasiswa arsitektur. Selayaknya seorang prajurit yang “bertempur” di atas kertas gambar, sudah sepatutnya mahasiswa arsitektur pun mempersenjatai diri dengan perlengkapan gambar yang mumpuni.
Alat-alat gambar sendiri sebenarnya sangat beraneka macam jenisnya, tergantung kebutuhan gambar yang ingin dihasilkan. Semakin bagus gambar yang ingin dihasilkan, tentu alat gambar yang digunakan akan semakin advance. Namun, perlu diingat, secanggih atau sebagus apapun alat gambarnya, keterampilan pemakainya tetap menjadi kunci utama dalam menghasilkan gambar yang ciamik.
Nah, yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah alat-alat gambar yang paling dasar yang banyak digunakan dalam semester-semester awal perkuliahan di jurusan arsitektur. Yang canggih-canggih nanti kalau sudah berpengalaman pasti tahu sendiri. Hehehe.. Berikut perlengkapan gambar tersebut:
1. Pensil
Jenis pensil ada bermacam-macam, dibagi berdasarkan kekerasan dan kehitaman isi pensilnya. Untuk membedakan jenis pensil yang satu dengan yang lain digunakan kode berupa huruf dan angka. Kode huruf untuk menunjukkan kekerasan isi pensil, seperti H (hard), B (bold), atau F (firm). Sementara kode angka digunakan untuk menunjukkan tingkatannya. Pensil 9H merupakan pensil yang paling keras, diikuti 8H, 7H, dan seterusnya sampai yang paling lunak adalah pensil 6B. Selain itu ada juga pensil EE yang isi pensilnya arang, sehingga kehitaman yang dihasilkan pun berbeda.
Berikut ini adalah sedikit tentang karakter isi pensil yang saya cuplik dari buku GrafikArsitektur karya Frank D. K. Ching:
4H
- keras dan padat
- digunakan untuk menggambar rencana yang menuntut ketelitian tinggi
- tidak cocok untuk gambar yang firal
- tidak boleh ditekan terlau kuat sewaktu menggambar karena akan meninggalkan bekas di atas kertas dan sukar dihapus
- jika dipakai untuk meggambar di atas kertas kalkir, hasil cetak birunya tidak jelas
2H
- agak keras
- jenis yang paling keras yang bisa dipakai untuk gambar final
- sukar dihapus jika ditekan terlalu kuat
F dan H
- sedang
- cocok untuk segala keperluan
- dipakai untuk membuat rencana, gambar final, dan menulis
HB
- lunak
- dipakai untuk membuat garis dan tulisan yang besar/lebar dan jelas
- perlu kesabaran untuk membuat garis-garis yang halus
- mudah dihapus
- hasil cetak birunya cukup baik
- mudah luntur bila kena gesekan
2. Drawing Pen
Sama seperti pensil, drawing pen pun ada bermacam-macam jenisnya, dibedakan berdasarkan ukuran ujung penanya. Untuk membedakan, digunakan kode berupa angka, mulai dari 0.05, 0.1, 0.2, dst. Semakin besar angkanya, maka garis yang dihasilkan semakin tebal atau besar pula. Selain ukuran pensil, tebal-tipisnya garis juga ditentukan oleh penekanan tangan kita ketika menggunakan pena.
Selain drawing pen, di pasaran ada jugacaligraphy pen. Saya dulu sempat salah belicaligraphy pen karena bentuknya yang nyaris sama. Bedanya, ujung pena caligraphy penagak memipih karena digunakan untuk membuat efek garis tebal tipis yang menerus seperti halnya pada kaligrafi. Untuk menggambar arsitektur, terutama gambar teknik, tentu caligraphy pen ini tidak dibutuhkan. Jadi, telitilah membaca label pena terlebih dahulu supaya tidak salah beli.
3. Penggaris
Di pasaran, ada banyak penggaris beraneka bentuk dan bahan yang ditawarkan. Untuk menggambar, yang paling pas dipakai adalah penggaris dari bahan mika. Penggaris berbahan besi baik dipakai untuk mengerjakan maket, terutama sebagai alat bantu memotong bahan.
Penggaris biasa yang lurus biasanya memiliki beberapa pilihan ukuran, mulai dari yang kecil 10 atau 15 cm sampai ada juga yang mencapai 1 m. Sedikit berbagi pengalaman pribadi, awalnya saya cuma membeli penggaris ukuran 60 cm dengan pertimbangan kalau ada yang ukurannya lebih panjang, kenapa beli yang pendek juga, toh sudah ter-cover ukurannya. Tapi, setelah dipakai, baru saya sadari bahwa menggunakan penggaris yang terlalu panjang untuk membuat garis yang pendek ternyata tidak efektif juga. Selain lebih repot, kadang-kadang garisnya pun jadi tidak akurat lurus karena penggaris yang kepanjangan tadi suka bergeser saat kita menarik garis. Jadi, yang paling aman adalah memiliki beberapa penggaris bermacam ukuran untuk membuat garis dengan jangkauan panjang yang berbeda-beda pula.
Selain penggaris lurus biasa, ada juga penggaris segitiga siku-siku (dengan sudut 45-45 atau 30-60 derajat) untuk memudahkan membuat sudut siku atau garis sejajar, ada juga penggaris segitiga dengan pegangan (grip) yang cocok digunakan ketika harus menggambar di area gambar yang kritis (misalnya di tepi kertas), juga ada penggaris mal yang membantu memudahkan kita membuat template bentuk-bentuk geometris. Sekali lagi, penggaris mana yang paling baik dipakai adalah penggaris yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri.
4. Pensil Warna
Umumnya, pensil warna ada dua jenis, classiccolor & water color. Pensil warna jenis watercolor bisa digunakan sebagai pensil warna biasa juga bisa digunakan sebagai cat air ketika disapu dengan air atau kuas basah. Sepertinya lebih praktis ya, dua fungsi dalam satu benda. Tapi, saran saya, kalau memang tidak pernah atau jarang memanfaatkan fitur cat airnya, lebih baik beli yang classic saja. Sebab, pensil warnawater color biasanya lebih lunak, sehingga lebih cepat habis dan harus sering-sering diserut saat digunakan. Kecuali Anda memang sering menggunakan fitur cat airnya, mewarnai memakai pensil warna water color menurut saya jatuhnya jadi kurang ekonomis. Kalau lebih sering mewarnai biasa, saran saya lebih baik beli pensil warna classic color saja yang lebih sesuai kebutuhan.
Selain pensil, spidol berwarna biasanya juga dipakai. Hanya saja, spidol biasanya dipakai untuk membuat garis yang berwarna (misalnya untuk membedakan garis notasi), bukannya mewarnai bidang karena pasti akan lebih boros. Selain spidol, bisa juga menggunakan drawingpen berwarna (selain hitam).
5. Sketch Book
Kalau jamannya sekolah dulu kita masih pakai buku gambar, sekarang sudah waktunya pakaisketch book. Selain isinya lebih banyak (jadi tidak usah sering-sering beli), sketch book pun lebih praktis dan rapi kalau harus dipisah per lembar untuk pengumpulan tugas. Untuk ukuran, sesuaikan dengan ukuran tugas yang sering dikerjakan, saya rasa yang paling umum ukuran A3. Selain itu, tidak ada ruginya juga membeli satu sketch book ukuran A5. Sketchbook yang lebih kecil ini praktis dibawa kemana-mana, siapa tahu saja tiba-tiba dapat inspirasi, jadi bisa langsung disketsa.
Selain sketch book, buku gambar lain yang mungkin berguna adalah buku gambar milimeter (milimeter block). Tiap kertasnya sudah dilengkapi garis-garis panduan sampai ukuran 1 mm. Milimeter block sangat membantu untuk membuat sketsa yang terukur atau berskala sebelum dipindahkan ke kertas gambar untuk gambar finalnya.
6. Tabung Gambar
Yang ini memang bukan termasuk alat gambar, malah buat orang-orang malah sering dibuat guyonan sebagai bom. Hehehe.. Tabung gambar ini, buat yang belum tahu, semacam alat simpan, tasnya gambarlah gampangnya. Tabung gambar ini cukup praktis untuk membawa kertas gambar sampai ukuran yang cukup besar (A0, A1, A2, dst.). Saya juga lebih memilih tabung ini untuk membawa kertas ukuran A3 karena biasanya agak sulit nemu tas yang muat kertas atau sketch book A3. Jadi, saya ambil saja beberapa lembar A3 dari sketch book sesuai kebutuhan lantas saya gulung dan masukkan ke dalam tabung.
Selain kertas, tabung gambar ini juga bisa digunakan untuk membawa penggaris yang ukurannya cukup panjang sekalian. Misalnya malas bawa tas lagi, kalau memang masih muat, tabung ini bisa digunakan untuk membawa beberapa alat gambar lainnya seperti pensil, pena, dsb.
Tabung gambar ditawarkan dalam beberapa ukuran diameter di pasaran. Harganya memang agak lumayan menguras kantong, terutama di toko alat tulis yang sudah punya nama. Pengalaman saya, di toko alat tulis dekat kampus, harga tabung gambar bisa cuma setengah dari harga yang ditawarkan di toko-toko besar seperti Gramedia atau Togamas, padahal bentuknya ya sama persis. Kalau mau kreatif pun, sebenarnya bisa kok kalau mau membuat tabung gambar sendiri. Saya pernah menjumpai beberapa mahasiswa yang membuat tabung gambar sendiri dari pipa paralon yang diolah sedemikian rupa. Murah tapi tetap fungsional.
Langganan:
Postingan (Atom)